Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengajar siswa Kelas 6 dalam Mempersiapkan Ujian Sekolah

Menjelang akhir tahun pelajaran, guru kelas 6 akan selalu disibukkan dengan berbagai macam kegiatan jam tambahan guna memperdalam pengetahuan siswa dalam menghadapi soal-soal Ujian Sekolah. Di antarnya guru kelas 6 akan melaksanakan jam tambahan di luar jam pelajaran sekolah. Berbagai strategi pembelajaran pun diterapkan oleh guru kelas 6.


tips sukses mengajar siswa kelas 6

Beberapa cara berikut ini mungkin menjadi salah satu di antara banyak cara yang biasa dilakukan guru kelas 6 dalam mempersiapkan peserta didiknya menghadapi soal-soal Ujian Sekolah.

Tips Sukses Mengajar Siswa Kelas 6 dalam menghadapi Soal-Soal USBN 


1.    Mengatur ulang jadwal pelajaran


Biasanya guru kelas 6 mengatur ulang jadwal pelajaran. Mereka lebih cenderung akan memfokuskan pada tiga mata pelajaran yang diujikan. Tiga mata pelajaran yang di Uji Nasionalkan biasanya diatur dalam kisi-kisi yang diterbitkan oleh Kemendikbud. Yaitu Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.

Kebiasaan mengatur ulang jadwal pelajaran ini umum dilakukan oleh guru kelas 6 sebab indikator dari diterima tidaknya siswa kelas 6 di jenjag SMP Negeri dilihat dari nilai ketiga mata pelajaran tersebut. Meski tidak mengesampingkan mata pelajaran lain, fokus ketiga mata pelajaran ini menjadi yang paling utama yang diajarkan oleh guru kelas 6.

Fokus terhadap pengajaran tiga mata pelajaran ini menjadi hal yang sangat tidak dianjurkan oleh pengawas sekolah hingga dinas pendidikan. Hal ini karena pendidikan seharusnya menyampaikan seluruh materi di setiap mata pelajaran. Kecenderungan guru yang hanya mengajarkan tiga mata pelajaran menjadi suatu budaya yang tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya oleh para guru kelas 6, mengingat tuntutan agar lulusan mampu menyelesaikan soal latihan juga guru dituntut memberikan output sekolah agar memiliki angka lulusan terbanyak masuk ke sekolah menengah favorit.


2.    Mengelempokkan beberapa siswa berdasarkan kemampuannya


Materi kelas 6 merupakan materi pengulangan dari materi pelajaran di jenjang kelas sebelumnya. Terutama kelas 4 dan kelas 5. Hanya beberapa materi yang merupakan materi pengayaan yang benar diajarkan di kelas 6. Itu pun konsep dasarnya tetap berasal dari jenjang kelas sebelumnya.

Pemahaman terhadap materi di jenjang kelas sebelumnya membuat guru kelas 6 harus bisa mengelompokkan siswa siapa saja yang belum menguasai materi di kelas sebelumnya. Memang ini menjadi polemik sendiri ketika seharusnya siswa yang sudah naik kelas maka kompetensi yang sudah diajarkan di kelas sebelumnya juga tuntas dan sudah dipahami. Sayangnya, kenyataannya berbeda.

Sering guru kelas 6 mengeluhkan beberapa siswanya masih belum bisa melakukan operasi hitung dasar. Sedangkan kelas 6 sudah harus bisa mengerjakan operasi hitung yang lebih kompleks lagi. Ini sebagian contoh kecil saja dari keluhan guru kelas 6 ketika menghadapi kenyataan bahwa siswa kelas 6 tidak sepenuhnya menguasai materi di kelas sebelumnya.

Oleh karena itu, banyak di antara guru kelas 6 mengelompokkan beberapa siswa berdasarkan kemampuan-kemampuannya. Hal ini dilakukan agar bisa memetakkan kelompok siswa yang membutuhkan pelayanan pembelajaran agar semua kompetensi benar-benar dapat dikuasai. Dan itu dibuktikan dengan ujian sekolah yang akan dihadapi siswa kelas 6.

Beberapa tujuan dari pengelempokkan ini di antaranya untuk memeberikan jenis pelayanan pembelajaran pada masing-masing kelompok. Misalnya saja guru melakukan pengelompokkan berdasarkan siswa yang sudah menguasai materi tertentu dengan yang belum. Guru akan memberikan pelayanan pembelajaran berupa pengayaan kepada siswa yang telah menguasai materi pembelajaran. Sedangkan untuk yang kurang memahami materi, guru akan memberikan pelayanan pembelajaran berupa remedial.


3.    Memilih tutor sebaya untuk menyamaratakan kompetensi


Di antara tujuan mengelompokkan siswa di atas juga bertujuan untuk menentukan tutor sebaya. Tutor sebaya biasanya berasal dari kelompok siswa yang lebih pandai yang ditunjuk oleh guru untuk memimpin belajar teman sebayanya yang belum menguasai materi.

Tutor sebaya akan memberikan dampak psikologis karena yang memberikan materi tambahan berasal dari teman seusianya. Kecenderungan siswa yang belum berani mengungkapkan pertanyaan kepada guru akan lebih berani mereka ungkapkan kepada tutor sebaya. Karena kedekatan emosional usia juga menjadi alasan mengapa guru kelas 6 dapat memilih strategi ini dalam memberikan pelayanan pendidikan.




Namun, tutor sebaya tidak dilepas guru begitu saja. Tutor sebaya akan terus diawasi oleh guru selama memberikan pembelajaran kepada temannya. Guru membimbing dan memfasilator terhadap kesulitan belajar yang dialami oleh siswa-siswanya. Termasuk kepada tutor sebaya yang telah ditunjuknya.

4.    Membuat media pembelajaran yang lebih membuat siswa memahami materi


Media pembelajar pun turut menjadi pendukung keberhasilan guru dalam memantapkan materi. Media visual ataupun audio-visual memberikan kontribusi yang positif untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa.

Media pembelajaran visual bisa dibuat oleh guru maupun alat peraga yang sudah tersedia di sekolah. Guru kelas 6 seyogianya memanfaatkan proyektor sebagai alat pembelajaran wajib setiap kali melaksanakan kegiatan pembelajaran.  Slide yang berisi ringkasan materi maupun gambar pendukung akan memberikan penguatan terhadap ingatan siswa melalui pengalaman belajar ini. Oleh karenanya, guru kelas 6 cenderung harus menguasai tehnologi guna mengupdate pengetahuan terkini agar proses pembelajaran semakin menarik bagi siswa.

Media audio-visual pun akan menarik fokus siswa terhadap materi pembelajaran. Metode ceramah sering mereka alami semenjak kelas 1. Melalui media audi-visual, siswa akan merasa bahwa mereka sedang mencari hiburan yang kontennya merupakan informasi materi ujian.


5.    Menyusun berbagai macam soal latihan Sesuai dengan kisi-kisi terbaru (Misalnya: Kisi-kisi USBN SD 2019)


Soal-soal latihan merupakan bagian terpenting dalam menyukseskan pemantapan materi ujian nasional. Kumpulan beberapa soal ujian nasional dari tahun-tahun sebelumnya menjadi rujukan latihan siswa kelas 6.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru kelas 6. Kumpulan soal-soal latihan yang merujuk dari contoh soal latihan tahun sebelumnya harus disesuaikan dengan kisi-kisi Ujian Nasional terkini.

Terkadang, ada beberapa guru yang masih tetap menggunakan latihan soal-soal tahun sebelumnya yang tidak ada di dalam kisi-kisi Ujian Nasional tahun sekarang.  Latihan soal yang dikerjakan oleh siswa haruslah fokus agar siswa mampu mengerjakan ragam soal yang tetap mengacu pada kisi-kisi soal ujian nasional tahun sekarang. Tujuannya adalah agar siswa lebih fokus memecahkan materi yang diprediksi sebagian besar muncul.

Kisi-kisi ujian nasional hampir tiap tahun mengalami perubahan. Setiap tahunnya guru harus jeli terhadap perubahan kisi-kisi ujian nasional. Guru juga harus memiliki kemampuan menyusun soal sendiri. Caranya adalah dengan membuat prediksi soal dengan mengacu pada kisi-kisi.

Jika guru hanya mengacu pada contoh soal-soal latihan tahun sebelumnya, maka guru tersebut belum mampu memodifikasi kebutuhan soal latihan dengan kemampuan yang diharapkan dalam menguasai kompetensi yang akan diujikan.

Maka dari itu, untuk menyusun soal latihan guru harus memiliki kumpulan soal latihan hasil karyanya agar dapat membantu pemahaman siswa lebih optimal.


Mungkin itu saja cukup mewakili agar siswa kita dapat lebih mantap dan yakin dalam menghadapi soal-soal Ujian Nasional.
Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Cara Mengajar siswa Kelas 6 dalam Mempersiapkan Ujian Sekolah"