Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peran Pendidik di Era Youtube dan Instagram

Perkembangan Teknologi hingga Sistem Pendidikan Saat ini


Perkembangan teknologi saat ini sudah dirasakan oleh semua kalangan. Bahkan usia berapapun tidak luput dari perkembangan teknologi ini.
Peran guru di sekolah

Bisa kita bayangkan di sekitar kita. Anak seusia balita sudah disodorkan tontonan Youtube oleh orang tuanya hanya sekadar menonton video-video anak-anak. Belum lagi, orang tuanya pun sudah terjangkit keasyikan sendiri dengan perkembangan teknologi ini. Tak ayal, teknologi sekarang sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang.

Perangkat teknologi ini mampu menghubungkan seseorang dengan orang lain tanpa harus bertemu langsung. Melalui media sosial orang mulai terhubung dengan banyak orang. Baik mereka yang sudah kenal maupun tidak asal memiliki ketertarikan yang sama pada suatu hal, pertemanan pun akan terjalin. Media sosial juga mampu berkomunikasi secara langsung dengan idola mereka dengan hanya mengikuti akun media sosial sang idola.

Keberadaan media sosial memang memberikan dampak yang signifikan dalam perkembangan teknologi. Setiap orang bebas mengekspresikan apa saja di laman media sosialnya. Unggahan-unggahan poto, video, cuitan, dan curahan perasaan bebas mereka ekspresikan di sini. Kebebasan itu sebagai bentuk pelampiasan yang boleh jadi sebagai bentuk ekspresi diri ketika dirinya tidak bisa melampiaskan sesuatu di dunia nyata.

Kemunculan berita hoax boleh jadi karena kebebasan berekspresi ini. Penyebarnya mungkin saja lebih mengutamakan egonya daripada fakta-fakta yang sebenarnya. Mengesampingkan kebenaran untuk membuat kebenaran baru sesuai persepsinya juga membentuk norma baru yang terjadi dewasa ini.

Namun, tidak semua suguhan-suguhan di media sosial tersebut memberikan dampak buruk. Ada juga orang-orang yang masih menebarkan kebaikan-kebaikan, nasihat-nasihat, atau apapun yang sifatnya kebaikan di media sosial.

Selain itu, media sosial juga menyuguhkan peluang untuk mendapatkan penghasilan. Media sosial merupakan alat komunikasi paling efektif untuk memasarkan produk atau jasa. Selain itu, kemudahan pembayaran, pengiriman, hingga aplikasi transaksi jual beli online juga turut memberikan andil semakin besar peluang mendapatkan penghasilan.

Peluang untuk mendapatkan penghasilan juga tidak hanya menawarkan produk dan jasa. Bahkan dengan menampilkan konten-konten menarik pun dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Misalnya saja Youtuber dan selebgram. Mereka bermodal akun media sosial untuk menampilkan konten menarik yang dapat ditonton oleh ribuan hingga jutaan orang. Rupiah pun mudah mengalir dari beragam sisi. Bisa berasal dari iklan yang dipasang melalui chanel youtubenya atau bisa juga melalui endors-endors beberapa produk yang bekerja sama dengannya.

Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa peranan gadget, internet, media sosial menjadi lingkungan baru bagi kehidupan manusia modern.  Di dalamnya terdapat interaksi sosial yang dapat mengubah perilaku manusia. Entah itu dari sisi ekonomi, psikologi, norma, hingga pendidikan model baru yang dilakukannya tanpa sadar.

Sebagai pendidik, melihat fenomena di atas bukanlah sesuatu yang aneh. Sebab guru dipersiapkan untuk mengatasi masalah globalisasi ini kepada siswa-siswanya. Meski perkembangan teknologi ini bukan suatu masalah, tetapi perkembangannya jangan sampai merusak jati diri anak bangsa.

Kemunculan berita-berita bohong, mis-persepsi, dan hoax membuat dunia pendidikan sadar bahwa ada hal yang mesti dibenahi dalam dunia pendidikan kita. Salah satunya dengan Penguatan Pendidikan Karakter dan Gerakan Literasi Nasional. Guru-guru disiapkan untuk memondasi karakter peserta didik agar tidak mudah menjadi korban dari berita bohong yang betebaran di internet.

Kemudahan setiap orang menerima informasi melalui internet memberi dampak dalam sistem pendidikan kita. Pendidik maupun peserta didik harus dapat memilih dan memilah informasi yang benar-benar valid. Keberadaan internet jangan sampai melunturkan nilai-nilai normatif. 

Salah satu upaya agar generasi penerus bangsa  tidak terjebak oleh buyarnya informasi ini dibutuhkan kemampuan literasi. Kemampuan literasi tidak hanya sebatas membaca dan memahami informasi, tetapi juga kemampuan dalam mengolah informasi.

Gerakan literasi nasional diberlakukan di setiap lingkungan peserta didik. Tidak hanya di sekolah-sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat pun literasi harus dibangun. Literasi juga tidak sebatas pada pemaksaan untuk bisa menulis atau mengungkapkan pikiran melalui tulisan. Lebih dari itu, kemampuan literasi diharapkan mampu membawa generasi penerus untuk berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, sebelum mengomunikasikannya.


Memanfaatkan Youtube sebagai Media Pembelajaran


Bagi pendidik, pasti sering melihat atau menyaksikan sendiri peserta didik kita melakukan kebiasaan yang sedang trends saat ini. Mereka sebenarnya telah melihat tontonan dari berbagai sumber. Terutama Youtube dan Instragram.

Usia sekolah jenjang sd sudah mengenal youtube dan instagram karena lingkungannya. Entah itu berasal dari keluarganya, temannya, ataupun masyarakatnya. Proses peniruan ini bagi pendidik harus menjadi perhatian yang serius. Sebab, lingkungan mereka benar-benar memberikan dampak proses pendidikan mereka.

Materi-materi sekolah yang disampaikan dengan metode biasa-biasa saja membuat siswa merasa bosan. Sebagian dari mereka materi sekolah itu dipelajari untuk dilupakan. Dipelajari karena materi ini menjadi penilaian sebagai bentuk proses pembelajaran. Dilupakan sebab materi ini tidak diyakini akan memberikan manfaat bagi kehidupan mereka kelak.

Melihat peluang anak-anak meniru tontonan video di youtube sebagai proses pendidikan mereka, maka guru dapat menyajikan youtube sebagai media pembelajaran. Guru dapat mengunduh video kemudian menyesuaikan dengan skenario pembelajarannya.

Bagi pendidik yang sudah melek teknologi, membuat konten video menarik bersama siswa dengan memasukkan unsur pembelajaran ini menjadi salah satu alternatif. Peserta didik  merasa terlibat dalam prosea kreatifnya. Materi yang harus dikuasainya juga terasa mudah dipahami.

Keuntungan menggunakan media pembalajaran dengan youtube jangkauannya lebih luas. Video pembelajaram yang kita susun tidak secara khusus hanya peaerta didik kita. 
Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Peran Pendidik di Era Youtube dan Instagram"