Tahapan Dalam Mengasah Keterampilan Menulis: Tahap Pascapenulisan
Postingan ini merupakan seri terakhir dari tahapan dalam mengasah keterampilan menulis. Tahapan ini terdiri dari tiga tahapan penting yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan sekarang tahap pascapenulisan.
Saya menyarankan untuk membaca postingan sebelumnya agar pemahaman tentang tahapan dalam mengasah keterampilan menulis. Pada tahapan ini ada dua kegiatan yang harus dilakukan. Yaitu Penyuntingan dan Revisi.
Kegiatan penyuntingan dan revisi memiliki kegiatan yang berbeda. Penyuntingan (editing) memiliki makna pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pengtuasi, dan konvensi penulisan lainnya. Sedangkan revisi atau perbaikan mengarah kepada pemeriksaan dan perbaikan isi karangan.
Kegiatan penyuntingan merupakan kegiatan membaca ulang suatu draft karangan dengan tujuan untuk merasakan, menilai, memeriksa, baik unsur mekanik maupun isinya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu disempurnakan. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri ataupun orang lain.
Setelah hasil penyuntingana maka kegaitan revisi dilakukan. Kegiatan penambahan, penggantian, penghilangan, pengubahan, atau penyusunan kembali unsur-unsur karangan. Kadar revisi tergantung dari tingkat keperluannya saja. Bila revisi berat, bisa juga sedang atau ringan.
Agar lebih memahami, kegiatan penyuntingan dan revisi dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut:
Bacalah karangan beberapa kali agar tujuan penulisan karangan tercapai. Maksudnya, ketika membaca karangan kita sendiri pastikan bahwa segala informasi yang ingin Anda sampaikan tersampaikan dengan baik dan jelas. Tidak menimbulkan ambigu kepada pembaca karangan kita.
Selain itu, saat membaca karangan posisikan diri bukan lagi sebagai penulis. Akan tetapi posisikan sebagai pembaca atau sasaran pembaca Anda.
Menanda hal-hal yang perlu disini setelah Anda membaca beberapa kali tulisan Anda. Disarankan Anda menandai karangan ini setelah Anda minimal sudah membaca dua kali karangan Anda sendiri. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi subjektivitas diri Anda sebagai penulis.
Hal-hal yang perlu diperbaiki dengan memberikan tanda atau catatan bila ada yang diganti, ditambahkan, atau disempurnakan pada draft karangan Anda. Setelah memberikan Tanda, kemudian lakukan revisi seperlunya.
Setelah membaca karangan secara umum, kemudian menandai beberapa kesalahan atau perbaikan yang mesti dilakukan, maka kegiatan selanjutnya adalah perbaikan atau revisi. Kegiatan ini terus dilakukan bahkan akan mengalami proses penulisan dimana kembali mengembangkan gagasan. Kegiatan revisi akan berakhir ketika karangan sudah menjadi karangan yang kita inginkan.
Saya menyarankan untuk membaca postingan sebelumnya agar pemahaman tentang tahapan dalam mengasah keterampilan menulis. Pada tahapan ini ada dua kegiatan yang harus dilakukan. Yaitu Penyuntingan dan Revisi.
Tahapan Penyuntingan dan Revisi suatu naskah
Kegiatan penyuntingan dan revisi memiliki kegiatan yang berbeda. Penyuntingan (editing) memiliki makna pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pengtuasi, dan konvensi penulisan lainnya. Sedangkan revisi atau perbaikan mengarah kepada pemeriksaan dan perbaikan isi karangan.
Kegiatan penyuntingan merupakan kegiatan membaca ulang suatu draft karangan dengan tujuan untuk merasakan, menilai, memeriksa, baik unsur mekanik maupun isinya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu disempurnakan. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri ataupun orang lain.
Setelah hasil penyuntingana maka kegaitan revisi dilakukan. Kegiatan penambahan, penggantian, penghilangan, pengubahan, atau penyusunan kembali unsur-unsur karangan. Kadar revisi tergantung dari tingkat keperluannya saja. Bila revisi berat, bisa juga sedang atau ringan.
Agar lebih memahami, kegiatan penyuntingan dan revisi dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut:
1. Membaca keseluruhan karangan
Bacalah karangan beberapa kali agar tujuan penulisan karangan tercapai. Maksudnya, ketika membaca karangan kita sendiri pastikan bahwa segala informasi yang ingin Anda sampaikan tersampaikan dengan baik dan jelas. Tidak menimbulkan ambigu kepada pembaca karangan kita.
Selain itu, saat membaca karangan posisikan diri bukan lagi sebagai penulis. Akan tetapi posisikan sebagai pembaca atau sasaran pembaca Anda.
2. Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki atau catatan penting.
Menanda hal-hal yang perlu disini setelah Anda membaca beberapa kali tulisan Anda. Disarankan Anda menandai karangan ini setelah Anda minimal sudah membaca dua kali karangan Anda sendiri. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi subjektivitas diri Anda sebagai penulis.
Hal-hal yang perlu diperbaiki dengan memberikan tanda atau catatan bila ada yang diganti, ditambahkan, atau disempurnakan pada draft karangan Anda. Setelah memberikan Tanda, kemudian lakukan revisi seperlunya.
3. Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan
Setelah membaca karangan secara umum, kemudian menandai beberapa kesalahan atau perbaikan yang mesti dilakukan, maka kegiatan selanjutnya adalah perbaikan atau revisi. Kegiatan ini terus dilakukan bahkan akan mengalami proses penulisan dimana kembali mengembangkan gagasan. Kegiatan revisi akan berakhir ketika karangan sudah menjadi karangan yang kita inginkan.
Post a Comment for "Tahapan Dalam Mengasah Keterampilan Menulis: Tahap Pascapenulisan"
Silakan berkomentar dengan bijak. Komentar Anda tidak segera muncul karena diatur moderasi komentar. Komentar Anda akan muncul setelah kami menyetujuinya. Komentar dengan mencantumkan link aktif, unsur sara, ataupun yang melanggar TOS kami tidak akan dipublikasikan. Terima kasih