Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mitos atau Pendapat Yang Keliru tentang Menulis dan Pembelajarannya

Mitos atau Pendapat Yang Keliru tentang Menulis dan Pembelajarannya


Seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa yang dia menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana menulis. Ketidaksukaan menulis tidak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat menulis.

Mitos dalam Menulis dan Pembelajarannya


Pengalaman menulis yang dialami siswa di sekolah tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri. Umumnya guru tidak dipersiapkan untuk terampil dalam menulis dan mengajarkannya. karena itu, untuk menutupi keadaan yang sesungguhnya muncullah berbagai mitos atau pendapat yang keliru tentang menulis dan pembelajarannya.

Di antara mitos tersebut adalah:

1. Menulis itu Mudah


Teori menulis atau mengarang memang mudah. Gampang sekali dihafal. Tetapi menulis atau mengarang bukanlah sekadar teori, melainkan keterampilan. Bahkan ada seni atau art di dalamnya. Teori hanyalah alat untuk mempercepat pemilikan kemampuan seseorang dalam mengarang.

Sebagai analog, kita rasanya sepakat bahwa mengendarai kendaraan itu bukan hanya teori. Sehebat apapun penguasaan teorinya tak akan dapat menjadi pengandara yang baik. Dia akan pandai mengendarai setelah berlatih, beruji coba, serta mengasah keberanian dan kepekaan.

Begitu pula dengan menulis. Tanpa melibatkan langsung dalam kegiatan dan latihan menulis, seseorang tidak akan pernah mampu menulis dengan baik. Dia harus mencoba dan berlatih brulang kali: memilih topik, menentukan tujuan, mengenali pembaca, mencari informasi pendukung, menyusun kerangka karangan, serta menata dan menuangkan ide-idenya. Secara runtut dan tuntas dalam racikan bahasa yang terpahami.

2. Kemampuan Menggunakan Unsur Mekanik Tulisan Merupakan Inti dari Menulis


Unsur Mekanik seperti penggunaan ejaan, pemilihan kata, pengkalimatan, pengaleniaan, dan pewacanaan tidaklah cukup. Karangan harus mengandung sesuatu isi yang disampaikan. Isi itu berupa ide, gagasan, perasaan, atau informasi yang akan diungkapkan penulis kepada orang lain atau pembaca. Unsur mekanik hanyalah sebagai alat yang digunakan untuk mengemas dan menyajikan isi karangan agar dapat dipahami dengan baik oleh pembacanya.


3. Menulis itu Harus Sekali Jadi


Menulis dengan sekali jadi sering membuat penulisnya tidak puas. Orang yang meyakini bahwa menulis itu harus sekali jadi akan langsung meremas kertas atau men-delete-nya sebelum tulisan itu dipublis. Bisa jadi tulisan itu sudah terpublis atau dianggap selesai, kita akan menemukan celah kekurangan. Misalnya tulisan itu perlu diperbaiki, ditulis lagi, hingga kita anggap selesai.

Tidak banyak orang yang dapat menulis sekali jadi. Bahkan penulis profesional sekalipun. Menulis merupakan sebuah proses. Proses yang melibatkan tahap prapenulisan, penulisan, serta pascapenulisan: penyuntingan, perbaikan, dan penyempurnaan.

4. Orang yang Tidak Menyukai dan Tidak Pernah menulis Dapat Mengajarkan Menulis


Ini yang lebih bahaya. Semisal kita ambil analogi si pengendara mobil tadi. Mungkinkah orang yang tidak suka dan tidak pernah mengendarai dapat mengajarkan mengendarai mobil kepada orang lain. Tentu jawabannya tidak mungkin bisa. Sama halnya dengan mengarang, siapapun yang mengajar mengarang dia harus menyukai dan memiliki pengalaman dan keterampilan mengarang. Mengapa? Dia harus dapat menentukan kepada muridnya manfaat dan nikmatnya mengarang. Sulit membayangkan seorang guru yang takut dan tidak suka menulis dapat melakukan hal itu. Padahal, minat dan kemampuan siswa belajar menulis tak terlepas dari apa yang terjadi pada diri guru dan bagaimana dia mengajarkannya.

Itulah mitos-mitos dalam menulis. Intinya dalam menulis itu merupakan suatu proses yang harus dilalui. Mitos ini biasanya hinggap di antara para penulis pemula atau mereka yang ingin menjadi penulis.
Update: Tahapan Dalam Mengasah Keterampilan Menulis: Tahapan Prapenulis

Informasi mengenai informasi mitos dalam menulis ini diajarkan dalam Keterampilan Dasar Menulis. Sumber artikel ini merupakan ringkasan modul PGSD UT. Semoga bermanfaat.
Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

2 comments for "Mitos atau Pendapat Yang Keliru tentang Menulis dan Pembelajarannya"

  1. Mitos-mitosnya sudah sangat mengakar ditengah-tengah masyarakat. Artikel yang bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya... teerima kasih sudah berkunjung. semoga bermanfaat

      Delete