Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Manfaatnya Mempelajari Teori Belajar Bagi Guru

Seri Pedagogi: Pengertian Teori Belajar dan Manfaatnya kita mempelajari teori belajar

Sebagai guru, kita dituntut memiliki empat kompetensi sebagai pendidik. Keempat kompetensi ini adalah kompetensi pedagogi, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi pedagogi menjadi tombak keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban guru dalam kegiatan pembelajarannya.

Kompetensi pedagogi merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru karena berkaitan dengan tata cara, prinsip, teori, serta filosofi pengajaran yang dilakukannya selama pembelajaran. Guru melakukan pengajaran di kelas sering menemukan temuan-temuan baru ketika berhadapan dengan individu-individu peserta didiknya. Guru akan mempertimbangkan, menganalisis, mengevaluasi dari cara pengajarannya hingga keputusan tindakan yang akan diambil sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai.
Mengapa guru mempelajari teori belajar, apa pengertian dan manfaat teori belajar bagi pendidik


Salah satu kompetensi pedagogi bagi guru adalah mengenai teori belajar. Sebelum menjadi guru, tentu seorang calon guru dibekali keilmuan mengenai teori belajar. Teori ini diajarkan di tempat kuliah bahkan menjadi matakuliah pokok seabgai dasar agar calon guru memiliki kompetensi pedagogi atau kompetensi cara mereka mengajar.

Setelah menjadi guru pun, teori belajar seolah-olah selalu diingatkan oleh pengawas binaan dalam mensupervisi kinerja guru. Bedanya, ketika sudah mengajar teori belajar masih bersifat benar-benar teori, belum sampai pada penerapan. Sedangkan setelah mereka terjun di dunia pendidikan, teori belajar ini sudah dalam bentuk implementasinya.

Terbukti ketika dalam diskusi guru, salah seorang guru menceritakan permasalahannya dalam mengajar. Guru tersebut mengutarakan bahwa ada satu di antara peserta didiknya yang mengalami kesulitan belajar. Beberapa teknik pembelajaran pun mereka lakukan. Sayangnya, usaha itu belum maksimal karena beberapa hal. Ketika diuraikan dengan teori belajar, guru tersebut seolah-oleh lupa bahwa ada teori yang menjelaskan permasalahan itu. Disinilah saya mencoba menguraikan kembali mengenai teori belajar.

Sebelum pada teori belajar, kita sepakati terlebih dahulu beberapa pengertian agar kita lebih utuh dalam memahaminya. Pertama, mengenai pengertian belajar itu sendiri dan selanjutnya pengertian dari teori.

Belajar tidak hanya kegiatan duduk manis penuh konsentrasi membaca dan memahami teks bacaan. Latihan bersepeda dari mulai dengan roda bantu hingga mahir bersepeda pun disebut belajar. Bahkan pengertian belajar lebih beragam daripada itu. Namun, poin penting dari belajar adalah suatu usaha yang berupa kegiatan hingga terjadi perubahan tingkah laku yang relatif lama dan tetap (Hudoyo, 1988).

Fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan kita adalah objek yang sedang kita pelajari. Sekumpulan fenomena ini kemudian dirumuskan menjadi prinsip umum untuk dipahami. Misalnya ketika seorang anak kecil melihat ada anak lain yang sedang bersepeda dengan lincahnya, maka ada keinginan untuk mengikutinya. Dia berlatih untuk mempelajari prinsip umum bagaimana agar dirinya memahami cara bersepeda dengan benar. Setelah dia bisa, dia sudah menerapkan prinsip umum cara bersepeda. Itulah teori yang sedang dipelajari oleh anak kecil tadi.

Belajar setidaknya memiliki beberapa syarat: belajar adalah suatu kegiatan/aktivitas, terjadinya perubahan baik berupa tingkah laku maupun pemahaman, hingga perubahan yang lama dan tetap. Dikatakan siswa telah belajar apabila ada perubahan dari belum bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak tahu menjadi tahu, dan perubahan relatif lainnya kearah perubahan. Perubahan yang relatif lama dan tetap maksudnya tidak memungkinkannya orang yang telah belajar dari bisa menjadi tidak bisa lagi (kembali seperti sebelum belajar).

Belajar sendiri tidak menutup pada perubahan yang kearah positif saja. Perubahan yang sifatnya negatif pun disebut belajar. Mengapa? Karena persyaratan dari pengertian belajar itu tadi. Dengan adanya suatu kegiatan negatif, kemudian terjadinya perubahan yang relatif dan berangsur-angsur lama, maka individu tersebut memiliki perubahan tingkah laku yang negatif.

 Oleh karena itu, disinilah kita akan mempelajari teori belajar agar dimanfaatkan guru sebagai pendidik dalam mengemban amanah pendidikan nasional agar terciptanya manusia Indonesia yang beriman, berakhlak mulia, dan berkarakter. Sehingga perubahan-perubahan dari pembelajaran yang diinginkan menjadi lebih positif.

Mengapa kita harus memahami teori belajar?

Seperti ilustrasi yang sudah saya sebutkan di atas. Ketika anak kecil ingin bisa bersepeda seperti temannya, maka selama dia berlatih dia sedang menerapkan teori bersepeda. Lalu dia memahami bagaimana menyeimbangkan diri selama berlatih. Dalam proses ini, anak kecil sedang memahami teori bersepeda agar dia menjadi bisa. Selama latihan, anak kecil sering mengalami kegagalan. Misalnya jatuh, tapi tetap bangkit lagi, jatuh bangkit lagi, hingga dia benar-benar paham bersepeda dengan baik. Dalam proses latihan inilah anak kecil sedang menerapkan pengertian belajar.

Dari ilustrasi di atas, kita dapat mengasosiasikan manfaat teori bersepeda yang dilakukan oleh anak kecil tadi dengan manfaat kita mempelajari teori belajar bagi guru. Anak kecil sedang mempelajari teori bersepeda guna memahami kendala-kendala selama berlatih hingga dia bisa dan mahir. Begitu juga dengan guru, guru harus bisa menguasai teori belajar agar dia bisa memahami proses terjadinya belajar pada manusia sehingga dia akan mengetahui apa yang harus dilakukannya agar siswanya dapat belajar dengan optimal.

Itulah ulasan singkat dari saya mengenai pengertian dan manfaatnya kita mempelajari teori belajar. Adapun seperti apa sih teori belajar itu? Insya Allah akan saya posting pada kesempatan lain.

Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Pengertian dan Manfaatnya Mempelajari Teori Belajar Bagi Guru"