Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Obrolan Bagaimana Caranya Mengurusi Banyak Blog (Diskusi Eksklusif dengan Narablog Hebat)

Assalamualaikum,

Ini adalah beberapa ringkasan hasil saya berdiskusi dengan salah satu blogger, yang saya anggap, telah sukses. Sebut saja namanya "Aa". Beliau mengurusi banyak blog yang semuanya telah dimonetize AdSense. Tiap bulan beliau selalu PO (Pay Order) dari Adsensenya. Nominalnya melebih gaji PNS Golongan IV B hanya dari mengurusi blog.

Cara Mengurusi Banyak Blog agar Mendapatkan Uang melebihi Gaji PNS Golongan IV B

Hebat, memang. Saya sendiri iri dengan Aa ini. Dia mengaku hanya mengurusi 11 blog. Dan semuanya rata-rata aktif. Artikel terbaru selalu update tiap-tiap blog.


Bagaimana caranya mengurusi banyak blog ala AA?

1. Lakukan Shalat dan berdoa untuk selalu berharap mengharap Rahmat dan Ridhonya


Pernyataan pertama yang muncul dari AA membuat saya takjub. Ternyata pondasi utamanya adalah masalah rohani. Saya pikir pondasi utamanya adalah hal yang lain. Ternyata tidak. AA malah menyuruh kita, khususnya saya yang ingin seperti beliau, harus menguatkan pondasi ini dulu.

Menurutnya, memohon rahmat dan ridho-Nya itu suatu kebutuhan. AA tidak sepenuhnya menginginkan untuk menjadi blogger sukses. Beliau hanya ingin setiap apa yang dilakukannya akan mendapatkan rahmat dan Ridho-Nya. Apalagi apa yang ia lakukan dapat meningkatkan semangat beribadah.

Tambahnya lagi, apa yang ia tulis semata-mata untuk nasihat dirinya sendiri. Tidak ada niatan untuk menggurui, apalagi seolah-olah tulisannya itu benar-benar ngustadi (jawa: ceramah ala da'i/ustad). Bisa dicek setiap postingan di setiap blognya tidak ada simpulan atau ajakan khusus untuk mengikuti atau menuruti apa yang ditulis. Atau mengarah pada ajakan kebaikan untuk menerima nasihat-nasihat di dalamnya. Dan benar saja, hampir seluruh artikel di beberapa blognya tidak terkesan menggurui.

Nah loh? Saya belum mengerti.

Begini, penjelasannya, Rahmat dan Ridho Allah itu meliputi segala sesuatu. Apa yang kita lakukan, apa yang dikerjakan, apa yang kita tulis akan dipertanggungjawabkan. Aa mengakui bahwa ada ketakutan sendiri ketika tulisan itu dipublikasikan, tetapi belum ia amalkan (atau dipraktekkan). 

Bagi saya pribadi berpendapat tak mengapa suatu tulisan itu ditulis terlebih dahulu kemudian kita praktekkan nanti. Namun, Aa menolak untuk pemikiran demikian. Alasannya, kita harus adil kepada diri sendiri. Jangan-jangan semua yang kita kerjakan malah memberikan kemudharatan bagi orang lain. Kesan kita setelah melakukan suatu perbuatan/amalan kita sampaikan dalam tulisan (dalam bentuk inplisit) kepada orang lain. Biar orang lain merasakan kesan yang sama. Itu dulu, katanya.

Bagi Aa, menulis adalah sarana untuk berzikir. Mengingat daya dan upaya yang telah Allah berikan kepadanya. Apa yang ia tulis, jika itu suatu kebenaran, maka itu datangnya dari Allah. Jika salah, semata-mata karena dirinya masih bodoh dan ingin terus belajar. Berharap dengan apa yang ditulis, ada rekan-rekan pembaca memberikan komentar balik sebagai sarana untuk saling menasihati.

Beliau juga menegaskan, meski apa yang beliau tulis di blog-blognya telah ia praktekkan. Seolah-olah Aa ini adalah orang alim. Semuanya beliau lakukan hanya untuk belajar. Maka dari itu, dalam postingan artikel ini, nama Aa tidak saya sebutkan. Pun blog-blog yang saya sebutkan di sini, tidak saya publish atas permintaan beliau. Beliau khawatir akan timbul ujub dan sombong di hatinya.

Beliau mengijinkan saya untuk membicarakan obrolan ini saja. Semoga menjadi ladang amal jariyah buat semuanya.

Tapi semuanya 'kan tidak terkait dengan masalah agama? tanya saya.

Biar saja orang lain mengaggap demikian. Tetapi tujuan utama saya ngeblog hanya untuk berbagi pemikiran saya dan saya niatkan semoga apa yang Aa tulis adalah untuk meningkatkan keimanan dirinya. Semoga apa yang dia tulis memberikan manfaat sekaligus dapat mengingat apa yang kita pelajari sebenarnya atas kehendak Allah. Katanya.

Nah, itu yang saya kagumi. Rahasia yang menurut saya belum semua orang tahu tentang Aa. Beruntung sekali saya dapat berbincang dengan beliau secara langsung. Ternyata ada pondasi utama yang tidak semua orang bisa tahu dan bisa dilaksanakan.

Terus, Aa bertanya ke saya. Apa motivasinya menjadi blogger? Saya cengar-cengir saja dan lirih menjawab pertanyaan beliau: Saya ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari blog. 

Beliau tersenyum, sesekali mengambil minumannya. Beliau menegaskan bahwa orientasi rezeki itu harus saya perbaiki. Rezeki tidak mesti dalam bentuk uang atau penghasilan berlebih. Menurutnya, beliau bisa bertemu dengan saya juga termasuk Rezeki. Masya Allah ...., saya jadi tambah malu.

Tambahnya lagi, rezeki dapat menuliskan artikel itu juga rezeki yang Allah kasih kepada kita. Kita bisa menyampaikan pengetahuan kepada pembaca. Kita bisa memberikan pencerahan kepada pembaca juga termasuk ibadah. Tidak perlu khawatir kita akan kekurangan, Allah sudah mengukur dan mengatur kebutuhan kita masing-masing. Dan itu sudah Allah cukupkan buat kita semua. 

Jika mengharap lebih dari blog, itu urusan lain. Aa juga dulunya tidak terlalu memikirkan untuk mendapatkan penghasilan. Toh pun, setiap hasil ngeblognya tidak ia gunakan untuk kepentingan sendiri. Sebagian lainnya ia sumbangkan ke beberapa yayasan yang ia rutin urusi.

Tambah kagum saya sama beliau. Semakin kecil saja saya yang ingin jadi blogger. Semoga saya bisa mengikuti cara berpikir beliau.

Terus bagaimana cara Aa rutin menulis artikel?

Ya itu tadi, Aa hanya rutin menulis apa yang ada di kepalanya. Kemudian dijadikan draft-draft mentah untuk ia kelola, ia renungi, dan ia takzimi untuk dijadikan pelajaran. Yang terpenting, apakah yang ia tulis itu mampu menyadarkan dirinya bahwa Allah telah memberikan rasa syukur.

Bagaimana Aa bisa menulis rutin, Aa juga tidak menjelaskan secara detail. Baginya, apa yang ada di kepala tulis saja. Jadikan draft, kemudian renungi, resapi, praktekkan. Dan sampaikan kesannya dalam tulisan. Tetapi ingat, harus dengan niat untuk mendapatkan rahmat dan Ridho-Nya agar kita semakin giat beribadah.


2. Mencatat gagasan-gagasan pada setiap kesempatan 


Nah, kali ini sepertinya ada hubungannya dengan dunia tulis menulis. Mencatat gagasan setiap ada kesempatan. Obrolan siang ini terasa lebih asyik.

Aa menjelaskan, di gadgetnya banyak sekali catatan-catatan kecil yang semuanya draft. Semua gagasan-gagasannya beliau tulis di situ. Apalagi zaman teknologi semakin mendukung proses kreatifnya. Jika membutuhkan ilustrasi gambar, Aa tinggal poto yang menurutnya sesuai untuk ilustrasi.

Beliau menunjukkan ke saya benar-benar banyak sekali draft-draft catatan di gadgetnya. Beliau mengatakan ini hanya catatan PR untuk kita renungi dan resapi. Kemudian kita praktekkan. Jika itu baik dan benar-benar kita telah merasakan kesannya, boleh kita sampaikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Silakan posting di blog.

Lalu bagaimana dengan artikel yang berhubungan dengan tutorial? Tanya saja. Karena saya tahu ada blog milik Aa yang berhubungan dengan tutorial.

Artikel tentang tutorial sebenarnya hanya arsip saja. Awalnya, ada rekan kerja yang bertanya bagaimana membuat ini itu di aplikasi komputer tertentu. Aa merasa untuk menuliskan semuanya di blog. Maka jadilah artikel blog.

Jika dikaitkan dengan statement pertama tadi, bahwa tulisan untuk mengharap ridho dan rahmat Allah itu dengan artikel tutorial ini apa?

Belum juga saya menanyakannya, Aa menjelaskan bahwa ini adalah ilmu yang Allah kasih ke kita. Kita kasih tahu kepada yang belum tahu penggunaannya. Jika pembaca tahu, kan itu sebagai amal jariyah karena ilmu yang kita sampaikan bermanfaat bagi orang yang belum mengetahuinya. Ilmu bermanfaat itu sangat banyak. Tidak hanya urusan sikap saja.

Kemudian, hubungan artikel tutorial untuk meningkatkan keimanan itu bagaimana? Kan di sana tidak mungkin untuk mengajak pembaca bahwa tutorial ini ditulis agar kita mampu bersyukur kepada Allah atas ilmu yang kita peroleh? Tanyaku.

Beliau tersenyum saja. Tidak semua ajakan kebaikan ditulis. Biar pembaca saja yang memahaminya. Yang utamanya adalah niat kita menulis itu. Itu sudah cukup. Begitu jawaban Aa.

3. Menulis artikel di setiap blog rata-rata kalimatnya panjang-panjang. Bagaimana caranya?


Sekali lagi Aa menegaskan apa yang ia tulis untuk dirinya sendiri dan merasa perlu dijelaskan secara tuntas. Ada alasan tertentu bahwa yang ia tulis itu memang untuk yang belum tahu. Aa sering memosikan diri sebagai pembaca yang butuh informasi lengkap, maka Aa tulis disitu.

Mengenai cara bagaimana bisa setiap artikelnya panjang-panjang, beliau mengatakan: Karena beliau mencintai proses menulis. Jika tidak ada cinta, maka pastinya akan lekas bosan menulis.

Nah, intinya adalah CINTA DUNIA TULIS MENULIS kan?

Beliau mengangguk. Sesekali menegaskan pernyataan yang pertama tadi: Niatnya dikembalikan kepada Allah.

Adakah cara khusus ala Aa ini?

Beliau mengatakan secara khusus tidak ada trik dan tips sendiri. Bahkan beliau mengatakan tentang bagaimana menulis artikel panjang tanpa bertele-tele dan enak dibaca di blognya. Beliau juga menampik bahwa yang ditulis tersebut adalah cara tebaik untuk bisa menulis artikel panjang. Menurutnya, ada banyak blogger yang menulis tentang tips-tips yang sejenis. Beliau juga mengatakan bahwa ia juga mempraktekkan tips dari blogger lain mengenai cara menulis artikel panjang. Jadi, tidak ada cara khusus untuk bisa menulis artikel panjang. Tergantung dari penulisnya.

Kemudian saya curhat, bagaimana rutin menulis setelah lama vakum menulis? Karena ini saya alami.

Menulis itu kebiasaan sekaligus kebutuhan. Jika lama tidak menulis, maka akan menjadi kebiasaan. Kita tidak merasa butuh untuk menuliskan gagasan-gagasan artikel, karena tidak adanya kebiasaan. 

Cara memunculkan kebiasaan ya itu tadi. Bagaimana kita harus meningkatkan kesadaran bahwa apa yang kita dapatkan, kita pelajari, kita amalkan, itu sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan kepada Allah.

Beliau menanyakan balik, apa yang telah kamu pelajari saat ini (Saat obrolan dengan Aa)? Saya bilang, banyak! Maka praktekkan dulu. "Sekali kamu menulis, seketika itu juga kamu akan terus menerus menulis."

Ah, benar-benar dahsyat ilmu yang saya petik saat ini. Terima kasih, Aa atas ilmunya. Kali ini saya tambah semangat untuk menulis. Dan saya akan selalu ingat, bahwa pondasi awal yang harus dikokohkan adalah keimanan kita. Semoga bisa saya turuti. 




Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Obrolan Bagaimana Caranya Mengurusi Banyak Blog (Diskusi Eksklusif dengan Narablog Hebat)"