Mengapa dan Bagaimana Saya Ingin Belajar Laravel: Catatan Ngoding
Laravel merupakan framework PHP yang membantu developer membangun sebuah web yang berbasis MVC. MVC sendiri adalah konsep Object Oriented Programming atau yang biasa disingkat dengan OOP dalam membangun sebuah web. MVC menerapkan Model sebagai sistem pengolahan databasenya, View sebagai tampilannya, dan Controller sebagai pengendalinya.
Pada dasarnya, artikel ini jauh dari niche blog ini. Dimana blog ini cenderung bertemakan dengan pendidikan. Hanya saja, ini adalah blog pribadi. Jadi, menurut saya, sah-sah saja seandainya saya ingin membagikan pengalaman saya dalam masalah ini. Terutama masalah koding
O, ya. Perlu diketahui bahwa sebelum kepada poin yang akan saya sampaikan nanti, bahwa apa yang saya bicarakan ini akan terkesan omong kosong jika Anda memang belum paham mengenai bahasa pemograman web.
Latar Belakang
Pada kesempatan lain, saya pernah mengawali artikel bagaimana Cara Efektif Belajar Pemograman Webb HTML. Kemudian, saya menyarankan kepada Anda mendalami semua hal yang berkaitan dengan itu.
Bagi saya, sebagaimana yang dijelaskan pada link tersebut, belajar pemograman webb dari HTML, CSS, dan Javascript saja sudah cukup. Ditambah kemampuan atau pemahaman bagaimana mengolah data API sebagai basis data-nya.
Saya sudah membuktikan itu. Saya berhasil membangun sebuah web yang hanya bermodal pengetahuan itu. Web tersebut dipublikasikan dan dihosting juga. Bahkan sampai saat ini, salah satunya dipakai sebagai Web Aplikasi pengolahan data yang berbasis MBS (Manajemen Berbasis Sekolah).
Sayangnya, yang saya buat tersebut tidak menerapkan konsep OOP. Banyak celah di sana yang mudah sekali disusupi oleh pengguna yang lebih mahir dari saya dalam membangun web. Sebab, apa yang saya buat sifatnya masih terbuka dan mudah dibaca oleh orang lain.
Dari situlah saya berniat untuk mempelajari bagaimana menyusun dan membangun sebuah webb yang sifatnya berbasis server. Dimana webb yang saya bangun memiliki keamanan yang lebih baik. Seperti Cross-Site Request Forgery, fishing, dan lain-lainnya.
Atau setidaknya, apa yang saya bangun untuk web saya tidak mudah ditiru oleh orang lain, terutama konsep pengolahan datanya. Sebab yang saya bangun sifatnya adalah Front-end.
Disinilah saya mulai belajar jalur pemograman Back-end. Saya ingin orang yang selevel dengan saya tidak mudah untuk meniru dan mengacak-acak database webb saya. Maka dari itu, saya belajar mengenai PHP-- salah satu jalur pemograman Beck-end.
Ketika saya sudah mulai paham PHP, ternyata syntax penulisan pemogramannya masih dirasa tidak rapih. Alhasil, saya kebingungan sendiri. Terbukti saat mulai membuat webb hanya berbekal pengetahuan PHP saja, kodingan saya masih berantakkan.
Dari permasalahan itu, saya menemukan informasi bahwa ada konsep MVC. Models, Views, dan Controllers. Dimana konsep tersebut membantu programmer lebih teratur dalam membuat web. Kodingan yang dibuat pun mulai terlihat rapih dan tidak berantakkan lagi. Setidaknya, ini lebih baik daripada saya tidak menerapkan konsep MVC sama sekali.
Sayangnya, untuk bisa memahami konsep MVC, saya harus memahami terlebih dahulu konsep OOP (Object Oriented Programming) untuk PHP. Konsep OOP PHP sendiri merupakan pondasi utama dalam memahami MVC.
Konsep MVS menerapkan Class, Method, Interface, Configurations, dan banyak lainnya yang sebenarnya itu menerapkan konsep PHP. Tapi ini belum cukup. Karena saya merasa masih belum rapih. Kodinganya saya terus berulang-ulang di satu file PHP yang artinya bakal membingungkan jika Webb Aplikasi semakin lebih kompleks.
Maka dari itu, saya menemukan Laravel. Sebagai salah satu framework pemograman PHP yang sudah menerapkan MVS. Di situlah saya menemukan kemudahan-kemudahan dalam membuat webb. Di dalam laravel ada perintah artisan yang membantu programmer membuat file PHP sekaligus template-template yang dibutuhkan.
Di laravel juga ada fitur migrations dimana saya hampir tidak menginput atau mengedit data di Database SQL secara manual. Laravel menyediakan fitur tersebut dengan perintah artisan migrate.
Begitu juga dengan kemudahan lainnya. Saya bisa membangun sebuah webb dimana Laravel sebagai framework, memberikan kemudahan-kemudahan yang menyenangkan.
Kemudahan-kemudahan tersebut kinerja kita dalam membangun sebuah web tidak lagi dipusingkan. Sebab, di Laravel sudah menyediakan perintah pallet sekaligus template yang programmer bisa mengisinya lebih leluasa.
Mungkin kemudahan tersebut sejalan dengan pengertian framework itu sendiri. Adanya framework tujuan dasarnya adalah membantu dan mempersingkat proses kinerja lebih efektif. Tinggal bagaimana framework tersebut tugasnya adalah mempermudah sang programmer.
Barangkali saya tidak bisa membandingkan dengan framework lain. Seperti Codeigneter misalnya. Meski sama-sama framework untuk PHP, tapi Laravel adalah pilihan pertama saya untuk mempelajarinya. Bahkan pemahamannya masih perdana. Sehingga apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari masing-mamsing framework tersebut tidak bisa saya sandingkan.
Namun, saya yakin bahwa framework bertugas untuk mempermudah programmer untuk membangun sebuah web. Masing-masing framework tentu memiliki prefrences dari tujuan pembangunan webb kita.
Bagaimana Saya Belajar Laravel
Saat ini, banyak sekali tutorial atau panduan untuk belajar Laravel. Entah dari Youtube atau Web. Bahkan Laravel sendiri memiliki dokumentasi sendiri di situs web utamanya. Sehingga saya bisa mempelajarinya pelan-pelan.
Saya belum ada kebutuhan mendesak tentang itu. Tapi saya berencana mulai mengubah cara saya dalam membangun sebuah webb yang sifatnya bekerja dari server.
Prasyarat utama sebenarnya untuk bisa mempelajari Laravel adalah pemahaman yang kokoh mengenai bahasa pemograman PHP. Dilanjutkan konsep OOP dan MVC. Satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah CSS, Laravel menyediakan framework CSS tersendiri yakni Tailwind. Meski programmer bebas menggunakan framework CSS tersebut atau tidak. Akan tetapi, pemahaman CSS membantu saya dalam membuat tampilan yang responsive.
Kebetulan sekali, saya membangu web tanpa tim atau partner. Saya juga belum pernah berkolaborasi dengan orang lain dalam membangun webb. Jadi, tidak ada pengalaman untuk diceritakan. Mungkin saja ketika sudah bekerja dengan tim, ada bagian tertentu yang dikerjakan oleh orang lain yang mungkin saja itu tidak saya kuasai.
Pada dasarnya, hal-hal yang mesti dikuasai dalam membangun webb dengan Laravel adalah:
Post a Comment for "Mengapa dan Bagaimana Saya Ingin Belajar Laravel: Catatan Ngoding"
Silakan berkomentar dengan bijak. Komentar Anda tidak segera muncul karena diatur moderasi komentar. Komentar Anda akan muncul setelah kami menyetujuinya. Komentar dengan mencantumkan link aktif, unsur sara, ataupun yang melanggar TOS kami tidak akan dipublikasikan. Terima kasih