Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan Beranggapan Tidak Punya Waktu Untuk Menulis!

Waktu menjadi suatu hal yang diperhitungkan. Memiliki nilai ketika dijalankan. Mutu waktu mengukur keberhasilan diri seseorang.
paradigma tidak ada waktu untuk menulis

Catatan ini saya khususkan bagi diri saya sendiri ketika berniat menjadi seorang narablog. Berusaha konsisten membagikan informasi kepada pembaca saya di sini.

Akan tetapi, ada kecenderungan diri yang mungkin bisa disebut sebagai penghambat. Sebut saja mengenai visi misi blog sandiri. Apakah sejalan dengan yang ditekadkan atau malah ....

Seperti tidak punya waktu, mungkin itu adalah sebuah pernyataan yang menggelitik pikiran saya. Sebab, saya ingin menulis artikel tentang ini, ingin membahas itu, tapi malah berdalih tidak cukup punya waktu menyusunnya. Padahal, ketersediaan waktu sangat banyak. Hanya tidak pernah mau memulainya.

Entah ini pernah dialami oleh narablog lain atau hanya saya saja. Yang pasti, semua ini akan menurunkan kredibilitas blog di mata pengunjung.

Pengunjung akan menilai apakah blog yang mereka temui ini memang memberikan faedah yang lebih banyak dari artikel yang mereka temukan atau tidak. Jika hanya menemukan satu artikel saja yang menurut pengunjung berdaedah, maka mereka akan menganggap blog ini hanya mengulas sedikit saja yang mereka cari, padahal artikel yang setema mungkin saja mereka akan eksplor di blog.

Di sinilah paradigma mengenai pernyataan seperti tidak ada waktu ... harus diluruskan. Diasumsikan dan dijadikan stimulus otak kanan bahwa waktu selalu ada ketika kita memulainya. Dan waktu tidak akan pernah ada jika tidak pernah mencoba untuk memulai.

Saya sendiri, saat ini ketika menulis artikel kategori opini ini, berasa tidak merasa ada waktu untuk menulis hal-hal berat. Semisal artikel informatif yang setema dengan artikel unggulan di blog ini. Lalu mencoba menyusun artikel ringan. Ya ... mungkin semacam latihan, atau paling tidak menjawab sendiri pertanyaan, 'Apa saya memang tidak punya sedikit waktu untuk menulis artikel?'.

Jawabannya, tulisan yang Anda baca ini.

Mungkin di antaranya artikel ini kurang berfaedah karena hanya bertujuan membagikan pengalaman mengenai keluhan masalah kecukupan waktu untuk menulis. Mungkin juga ada yang menganggap ini cukup berfaedah karena merasa mengalami masalah kecukupan waktu untuk menulis.

Beberapa kawan penulis pernah memotivasi kami saat bergabung di grup penulis, mereka sering bilang, Menulislah!. Jangan terlalu dibebani dengan keinginan tulisanmu itu akan bagus atau tidak, jangan berharap tulisanmu disukai atau tidak. Jika tulisanmu telah Kamu tuntaskan, maka kepuasan akan muncul dan tidak akan banyangi rasa bersalah. Biarkan proses dan waktu yang mengasah ketajamanmu dalam menulis, itu saja. Memang benar, ketika sudah ada keinginan agar tulisan itu bagus, disukai, bermanfaat, dan keinginan-keinginan lain yang muncul sebelum menulis akan menjadi beban sendiri. Memulainya saja akan berat dan cenderung mempermasalahkan waktu.

Tehnik menulis



Ragam tehnik menulis banyak sekali dijabarkan oleh penulis. Semuanya sama, ada tahap prapenulisan, penulisan, dan tahap editing serta revisi. Semua prosesnya ada.

Kecenderungan untuk mengikuti tips-tips dari penulis akan menjadi karakter sendiri bagi penulisnya seiring dengan kontinutasnya menulis. Jika sudah sering menulis, maka ragam tehnik menulis mana pun bisa diikuti. Syaratnya dengan kata ajaib, "Tulislah sekarang!".

Mengikuti aturan bahwa menulis harus mengikuti gaya ini gaya itu jatuhnya akan membebani. Tidak asa kebebasan yang menggembirakan.

Membebaskan diri dari belenggu yang mengikat diri, mencoba untuk memulai, dan bertekad menuntaskan adalah contoh stigma praktis untuk memerdekakan diri. Meski berat, itu hanya sebagian kecil pada tahap awal saja. Selebihnya, kita akan menemukan keasyikan sendiri dalam menuangkan gagasan menjadi tulisan.

Oleh karena itu, jangan berpikir tidak ada waktu.Jika ada keinginan untuk menulis, maka tulislah. Merdekalah dan temukan keasyikan dalam menulis. Suka atau tidak suka dari pembaca bukan diposisikan pada tahap akan dan sedang menulis. Melainkan setelah tulisan tuntas, kelegaan hati adalah kepuasan sendiri.

Begiulah.
Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Jangan Beranggapan Tidak Punya Waktu Untuk Menulis!"