Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana jika ingin membuat template blog sendiri, bisakah?

Mungkin ini terkesan naif ketika saya punya keinginan untuk bisa memnuat template blogger sendiri. Sedikit sekali pemahaman saya tentang koding xml pada template blogger. Mesko begitu, sepertinya kodingnya dapat dipelajari.
bisakah membuat template sendiri
Mengotak-atik tema blog rasa-rasanya hampir pernah dilakukan oleh sebagian blogger. Berasa tampilan blognya kurang keren maka koding-koding html tema blog dicoba-coba diubah.

Saya contohnya. Setiap kali merasa tampilan blog kurang begitu eye cathing, saya mengubah beberapa kode sesuai selera. Al hasil, kegiatan ngeblog pun terkuras hanya untuk mengatur tampilan blog yang semestinya justeru kontennya.

Apalagi jika blog yang saya punya berasa lemot. Diuji dengan page insight google bernilai zona merah atau orange. Maka serta merta mencari petunjuk agar blog bisa loading cepat.

Alih-alih agar pengunjung tidak boros kuota ketika mengunjungi blog saya, malah justeru pengunjung tidak memerlukan itu. Blog masih bisa diakses dan saya kira tidak masalah dengan tampilan blog. Bagi pengunjung justeru artikel yang mereka cari, bukan tampilan blog. Iya kan?

Saya sendiri merasa kurang mampu untuk membuat blog yang diakses cepat. Hanya developer tema blogger yang sanggup. Mereka sanggup menjual karyanya bila kita suka dengan template yang dibuat.

Meski begitu, dulu saya pernah mencoba bikin template. Mengambil tema gratisan untuk diterapkan di blog saya. Kadang juga saya curang enggan mencantumkan atribusi karya mereka di bawah blog.

Tapi akhirnya saya menyadari bahwa memakai template karya orang lain tanpa atribusi berasa berdosa. Saya seperti mengakuisisi itu buatan saya. Padahal tidak.

Belum lagi, saya harus menyesuaikan dengan keingingan saya. Alhasil bukan konten yang tercipta malah tampilan yang berantakan.

Akhirnya saya putuskan untuk membeli template karya anak bangsa. Lumayan lega hati saya karena saya tahu mereka telah menuangkan waktu dan pikiran agar mampu membuat tampilan sebagus dan secepat mungkin ketika diakses.

Saya adalah pengguna template Arlina. Karena tampilannya yang cukup lumayan dan cocok dengan keinginan saya. Pun pembuat selalu merespon manakala ada kesulitan dalam mengembangkan tampilan blog. Jadinya, saya lebih berkonsentrasi dalam menulis konten saja. Waktu pun cukup memuaskan.

Kelebihan yang saya suka dari template Arlina mampu mendeteksi banyak skema struktur data. Bagi saya itu sangat penting. Struktur data bagi saya penting untuk membantu rating halaman satu pada mesin pencarian.

Sayangnya, kecepatan loading ketika dites masih ada parameter yang membuat loading blog berasa lama. Nilai page speed selalu berada di zona merah paling banter zona orange. Tetapi untuk tampilan desktop saya akui selalui orange dan hijau.

Saya membeli lagi template karya Mas Sugeng. Cukup lumayan, tetapi bagi saya masih terbentur dengan kecepatan loading. Bukan karena templatenya, tetapi sebagian konten saya membutuhkan javascript tambahan buatan sendiri.

Di sini saya tidak bermaksud membandingkan template karya Arlina dan Sugeng. Masing-masing template saya sukai bahkan saya pakai di blog utama saya.

Hanya saja, rasa penasaran saya mengenai kebutuhan template yang mampu mengamankan kecepatan katena tambahan javascript buatan saya belum saya dapati. Maunya tetap berada di zona hijau ketika diuji page speed googlenya.

Rasa penasaran ini pun mengantarkan saya untuk mempelajari kode-kode template blogger. Menggabungkan sumber kedua template dari kelebihannya masing-masing kemudian memodifikasinya. Semoga saja bisa dipahami.

Dilema pun muncul, apa kegiatan blogging saya berkutat di template atau konten?

Apa mau jadi developer tema blogger?

Apa sebaiknya abaikan keinginan membuat tema blog dan kembali menyusun artikel?

Mengapa tidak menyusun konten mengenai analisis template keduanya? Tapi apa ini etis membongkar karya mereka?

Ah sudahlah. Penasaran saya lebih cenderung karena ingin memiliko blog yang lumayan cepat karena ada tambahan javascript buatan saya. Itu saja. Selebihnya, jika ada kesempatan untuk membuat tema blog versi sendiri, mengapa tidak. Toh pun bukan mencuri atau menjual ulang karya mereka. Iya tidak sih?

Nah, jika mengulas sebagian pemahaman koding template mereka saya rasa itu yang kurang etis. Sebaiknya tidak usah menyusun artikel tentang itu.
Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Bagaimana jika ingin membuat template blog sendiri, bisakah?"