Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hikmah Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Versi WHO

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nantikan bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Pada bulan ini umat muslim melakukan ibadah puasa sebulan penuh. Umat muslim berlomba-lomba melaksanakan amalan saleh dengan berlomba-lomba memperbaiki diri dalam ibadahnya juga akhlaknya.

Kegembiraan umat islam itu dijanjikan oleh sebuah hadits yang menyebutkan, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka baginya dosa-dosanya akan diampuni (HR. Ahmad)".

Umat muslim tidak ingin melepas kesempatan di bulan mulia ini. Sebab bulan ini memang memiliki keistimewaan dibandingkan bulan bulan yang lain. Nabi bersabda, "Andaikan manusia mengetahui kebaikan-kebaikan di bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan."(HR. Ibnu Abi Dunya).

Hikmah Puasa Ramadhan Versi WHO (world health organization)


Puasa tidak serta merta hanya menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu, puasa adalah menahan dari laghwu (perkataan/perbuatan sia-sia) dan rafats (kotor). Maka tak jarang orang yang sedang berpuasa menghindari perkataan bohong, omongan kasar, dan mencaci maki.

Hikmah dibalik puasa tidak hanya menjadikan umat islam lebih bertakwa. Lebih dari itu, dilihat dari sudut pandang kesehatan, puasa justru menyehatkan tubuh kita.

Pengertian Sehat Menurut WHO (World Health Organization)


Sebelum mengkaji bagaimana sehatnya orang berpuasa, terlebih dahulu kita definisikan arti sehat sendiri. Mengutip pengertian sehat dari WHO (World Health Organizations) bahwa yang dimaksud dengan sehat adalah kondisi baik secara jasmani, rohani, dan sosial.

Orang yang berpuasa memiliki fisik yang sehat


Jika ada pandangan bahwa orang berpuasa memiliki stamina yang menurun akibat asupan gizi yang dikurangi akan berdampak pada produktivitasnya dalam bekerja, itu justru salah besar.

Dalam medis, tubuh manusia memiliki mekanisme alamiah yang disebut sebagai hemeostatis. Mekanisme tubuh ini akan mempertahankan diri dalam keadaan yang tidak diinginkan (lapar, lemas, dan haus) agar tetap dalam keadaan normal.

Selama masa puasa, tubuh manusia memanfaatkan cadangan energi di dalam tubuh sebagai pengganti energi. Sewaktu tidak berpuasa, orang akan mengkonsumsi makanan berupa karbohidrat sebagai sumber tenaga. Selama puasa, maka cadangan energi yang disimpan dalam bentuk lemak inilah penggantinya.

Selain itu, selama puasa, beberapa organ diberi kesempatan beristirahat. Dalam kurun waktu kurang lebih 14 jam berpuasa, organ-organ vital seperti lambung, ginjal, liver, berkesempatan tidak dipaksa bekerja. Sebab tidak ada makanan atau minuman yang masuk. Justru dengan adanya pengistirahatan ini menimbulkan efek berupa rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Rangsangan ini malah akan memulihkan dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya.


Puasa sebagai terapi berbagai penyakit


Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa puasa memiliki manfaat yang luar biasa. Misalnya saja penyakit diabetes mellitus.

Diabetes mellitus (biasa disebut diabetes saja) merupakan penyakit yang disebabkan oleh mengkonnsumsi karbohdrat berlebihan dalam waktu yang lama. Padahal, hampr sekua makanan mengandung karbohidrat. Terlalu banyak makan mengakibatkan kelenjar ludah, perut lelah, pankreas tidak lagi cukup menghasilkan insulin yang berfungsi mengolah gula. Akibatnya, gula tetap diedarkan darah dan dibuang melalui air kencing.

Oleh karena itu, dengan berpuasa dapat mengontrol konsumsi makanan yang masuk. Konsumsi gula dapat dikontrol karena organ pencernaan diberi kesempatan untuk tidak bekerja dalam interval tertentu selama berpuasa.

Kembali pada definisi Sehat yang digariskan WHO tadi. Setidaknya kita bisa menarik tiga syarat sehat berdasarkan definisi sehat versi WHO, yaitu:

  • Kondisi baik dalam jasmani
  • Kondisi baik dalam rohani
  • Kondisi baik dalan hal sosial 


Puasa bagi tubuh ternyata dapat menyehatkan. Sehingga sehat dalam jasmani atau tubuh dapat terpenuhi. Poin ini begitu penting mengingat puasa disalahartikan sebagai ibadah yang menguras energi dan melemahkan dalam beraktifitas. Malah justru dapat menyehatkan dan sebagaibsalahbsatu terapi beberapa penyakit.

Poin selanjutnya mengenai definisi Sehat versi WHO menyebutkan bahwa sehat adalah kondisi baik dalam hal rohaninya. Sudah amat jelas, orang yang berpuasa selama Ramadhan akan meningkatkan amalan spiritualnya. Selama Ramadhan, umat muslim berlomba-lomba memperbaiki diri dalam hal ibadahnya juga akhlaknya.

Poin yang terakhir dari hikmah puasa dapat menyehatkan dalam hal sosial. Selama ramadhan, aktivitas di bulan suci justru semakin meningkat. Umat islam bersosialisasi dengan ibadah bersama. Shalat taraweh, membangunkan sahur, acara buka puasa bersama adalah contoh kecil dari kegiatan sosial di bulan Ramadhan.

Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Hikmah Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Versi WHO"