Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Perjalanan Pesawat Luar Angkasa Cassini Melakukan "Death Dive"

NASA sebagai badan luar angkasa Internasional pernah mengirimkan pesawat luar angkasa tanpa awak. Tepatnya tanggal 15 Oktober 1997, pesawat luar angkasa bernama Casini berhasil diluncurkan.

Pesawat Luar angkasa Cassini, Death Dive


Penamaan Cassini terhadap nama pesawat luar angkasa ini merupakan dedikasi NASA kepada pakar Matematika dan ahli astronomi Italia, Geovanni Domenico Cassini.

Cassini mengemukakan sebuah teori bahwa di planet Saturnus terdapat cincin yang terbagi menjadi beberapa bagian. Teori ini disampaikan sekitar tahun 1675. Tiga abad kemudian NASA ingin membuktikan teori Cassini dengan mengirimkan pesawat luar angkasa tanpa awak ke sana. Pesawat ini pun meneliti seluk beluk planet Saturunus.

Sejak pertama kali diluncurkan, Pesawat Luar Angkasa Cassini baru bisa mencapai Saturnus sekita bulan Juli 2004. Tujuh tahun perjalanan itu ditempuh dengan kecepatan 77.000 mil per jam.

Ahli astronomi NASA mendapatkan informasi berharga dari perjalanan Cassini. Banyak objek poto yang dikirimkan pesawat itu ke NASA. Perjalanan Cassini diteliti dan disimpulkan untuk membuktikan teori-teori astronomi modern.

Cassini dan Misi Death Dive

Sebelum bulan April 2017, NASA mengungumumkan akan 'mempensiunkan' Cassini. Mereka berdalih ketersediaan bahan bakar pesawat sudah menipis. Ragam informasi berhasil didapatkan mereka.

Namun, selama perjalanan melakukan misi penyelidikan planet Saturnus, NASA selalu mempertimbangkan resiko terburuk. NASA mengendalikan Cassini dengan hati-hati. NASA belum pernah melakukan penyeledikab dengan resiko tinggi.

Oleh karena itulah, NASA ingin mengambil resiko terbutuk itu dengan melakukan tukikan mematikan "Death Dive". Sederhananua, pesawat Cassini sudah cukup memberikan informasi kepada NASA. Akan tetapi ada perjalanan yang bisa menyebabkan Cassini hancur atau terbakar karena pengaruh lapisan atmosfir. Biarlah Cassini hancur asal NASA bisa mendapatkan informasi yang lebih dari tindakannya itu.

Rencananya, Cassini akan melintasi gap atau celah cincin Saturnus selebar 2.400 km. Cassini akan "dibuang" di sekitar orbit bulan yang melintasi Saturnus. NASA beranggapan dengan perjalanan ini, pesawat akan melintasi orbit bulan Titan. Dari sini gravitasi orbit Titan akan menyusut yang akan menyebabkan Cassini memasuki cincin terdalam. Mulai dari sini, Cassini akan terbakar dan terjun sebelum jatuh ke permukaan planet.

Hebatnya, Cassini berhasil melewati semua tantangan itu. Cassini berhasil keluar dari gap dan keluar dalam keadaan prima. Ungkapan ini disampaikan oleh Earl Maize, Project Manager Jet Propulsion Laboratory NASA, sebagaimana dikutip dari Tech Time.


Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Kisah Perjalanan Pesawat Luar Angkasa Cassini Melakukan "Death Dive""