Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mazhab RIndu

Ketika kamu runutkan rasamu, jangan sampai menemukan alur ambigu. Percayalah, ada keyakinan yang kita pahami dan yakini segala sesuatunya atas kehendak Sang Maha Cinta itu sendiri. Mengapa kita ditakdirkan menemui nelangsa-nelangsa atau duka. Mengapa tidak melulu suka cita saja ketika menjemput harapan itu? Jawabannya tetap pada cara kita memikirkannya.

Pola pemikiran kadang sering menemukan konfliknya. Sering menyeringai pada sinis yang tidak perlu. Bahkan kita terlalu banyak mengkufurkan segala sesuatu yang kita miliki. Padahal semestinya hal sekecil apapun, baik kadarnya hanya sekadar setitik kenikmatan maupun kadarnya kenikmatan yang luar biasa bila tanpa tak terpenuhinya, patutnya memang selalu menghamdalahkan.

Terkadang segala sesuatu yang menimbulkan rindu sering terjadi lantaran kita merasa hebat merasakan kehilangan. Bahkan lantaran jarak yang merentang, kedekatan seirng mengulur jaraknya sendiri. Rindu pun mengartikan segalanya dengan rekat. Melulu diterjemahkan dengan sebuah frase umum "selalu bersamanya".
Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Mazhab RIndu"