Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kembalilah ...

Ragam cerita dari hari yang merahkan tanda di almanak baskara. Telah menelusuri kemana arahku membaca harapan dan cita-cita. Saban rencana yang dituturkan lamunan belum juga mengupaya. Padahal pastinya bila sedikit langkah kecil saja, mampu mengeja keinginan cita-cita melampui tempuh sedepa pun tak apa.

Kadang aku merasa terperangkap oleh lamun yang jadi harap. Tersandung lalu terjerembab pada pemikiran yang urung. Aku menginginkan kembali pada peradaban kata-kataku yang lama terkurung. Lalu bebas menjejakkan bahana. Tentang rupa-rupa cerita yang lahir dari bayang dan mimpiku yang sudah lama menjelaga.

Pernah aku terdampar di sebuah lamunan keengganan. Tubuh serasa tak mau diperintah. Kesadaranku terlelap sudah. Dimanjakan oleh sikap ke-aras-arasan yang akut. Aku melalui waktu begitu saja. Menuliskan ceritaku sendiri dengan limbah kelam. Padahal bisa saja aku jadi pemberontak. Melawan diriku yang sudah sekarat itu. Sayangnya, lagi-lagi, butuh sesuatu yang disebut alasan yang mampu membangunkan kesadaran agar sudi memerintah tubuh mengusir keenggananku. Aku tidak tahu apakah sekarang aku merasa berada di garis itu, ataukah aku masih berasyikan dan berleha-leha dalam keterbuaianku memasang cerita kekesalan. Jawabannya, tetap pada yang tampak dari apa yang nyata dirasakan oleh perasaan sekarang.

Kembalilah. Aku ingin kembali. Kembali di mana aku memijakan kaki di awal mula melangkah. Lalu, aku ayun mengikuti jalanan yang mestinya kulalui dengan benar. Mengosongkan jiwa dari setumpukan unek-unek pikiran rela. Sampainya pada perjalanan, harus menjemputi tempat berteduh mengistirahatkan nama agar mampu terbaca lalulalang pencengar ceritaku. Pun bila tak begitu. Biarlah saja. Waktu yang tempuh hingga setengah perjalanan tempuh, akan merongrong tubuh guna merayap di jalan-jalan yang lalui. Sebagai pengakhirannya, tiada ungkap selain syukur yang mantap bahwa aku telah sejauh upaya meniti kemaharupaan penikmat rahmat ilahiyah-Nya.


Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Kembalilah ..."