Sugesti dan Hypnosis Diri
Begitulah, ternyata aku masih bisa menemukan kekuatan diri
dalam tubuhku. Kekuatan yang tumbuh dari pergulatan batin. Aku selalu
mengalahkan keberanianku kemudian memenangkan kemalasanku selama ini. Sekarang
aku akan menghapus semua kesalahan itu. Aku akan bertarung melawan semuanya.
Aku akan bertindak aktif dan selalu bersemangat membalikan keadaan menjadi
sebaik-baiknya.
Allah ternyata memberikan isyaratnya kepadaku untuk segera
mengubah cara pandang hidupku selama ini. Aku ingin menyugesti diri untuk menjadi
lebih baik. Kemalasan akan sirna, kegigihan menghapus sifat malasku. Akan aku
buktikan itu semua. Maka, lihatlah aku! Aku sedang dalam perjuangan tangguh.
Semua itu adalah karunia Rabb-ku. Allah menganugerahi nikmat
ini dengan lekas-lekas. Allah begitu cepat memberikan informasi ini. Saat dulu,
aku berada dalam lingkungan gaduh. Sering menjerang kemalangan. Tetapi
sekarang, aku sudah menjamin diri dengan sungguh-sungguh. Bahwa aku mampu
melakukan hal baik dan menghapus semua daftar kata perintah buruk yang biasa
kulakukan.
Aku membaca teori Hypnoterapi di sebuah situs. Di sana
menjelaskan beberapa trik dan penjelasan menganai kelakuan alam bawah sadar
(subconcious). Kebiasan buruk adalah kemampuan alam bawah sadar yang selalu
turut pada perintah kemalangan. Lalu mengalahkan logika sebagai dasar pijakan segala
tindakan bertumpu.
Sekarang, aku meyakinkan diri bahwa aku hanya bisa menuruti
perintah yang menguntungkan bagi diriku saja. Aku akan melawan semua sugesti
merugikan bagi kehidupanku. Juga hal-hal yang ingin aku jauhi. Aku akan melawan
kemalasan dengan hal yang menggairahkan. Aku akan melawan kebiasaan merokok
dengan hal yang bermanfaat bagi tubuhku. Kesehatan adalah hal utama bagi tubuh
dan harus menyegarkan badan dan jiwaku agar lumpuh semua keburukanku. Aku akan
menjadi pribadi yang sehat, pribadi yang mantap, pribadi yang penuh kelezatan.
Ketegasan ini aku ingin afirmasikan kala godaan merugikan muncul
dengan sengaja. Bahkan kebiasaan itu wajib tumpas dari kata perintah di otakku.
Aku menyadari bahwa aku harus tegas dalam menghadapi godaan tersebut. Aku
menyadari secara nyata bahwa bila aku melanggar untuk melakukan tindakan merugikan
itu akan membuatku sengsara. Aku harus bisa melawan hal merugikan itu dengan
hal yang lebih menguntungkan bagi hidup pribadiku.
Cara menyugesti diri ragamnya adalah seperti:
1. Bahasa
yang jelas, mudah dipahami sesuai intelektualitas klien.
2. Arti
Tunggal, bahasa tersebut harus memiliki arti yang satu. Hindari kalimat ambigu.
Juga menghindari kalimat hiasan
3. Kalimat
akif, alam bawah sadar lebih cocok menerima kalimat aktif yang berorientasi
hasil. Alam bawah sadar menolak kalimat negasi (jangan, tidak, dan bukan)
4. Sekarang,
pikiran bawah sadar selalu membutuhkan solusi ‘sekarang juga’ tanpa melihat
dampak solusi tersebut di masa depan. Untuk mengantisipasi kecenderungan
pikiran bawah sadar tersebut, sugesti yang harus aku berikan adalah dengan
memberikan kata perintah berupa: ‘...mulai sekarang dan seterusnya ...’, ‘...
Anda sudah ...’, atau ‘... Anda Sedang...’ . Tujuan kata perintah tersebut agar
diri merasa sedang merasakan proses
penyelesaian masalah atau bahkan sedang
menyelesaikannya.
5. Menguntungkan,
sebagaimana petunjuk sugesti di point 3 tentang kalimat aktig yang berorientasi
hasil. Maka kalimat sugesti ini, harus berorentasi hasil yang menguntungkan.
6. Repitisi/Pengulangan,
Pengulangan sugesti yang aku maksudkan berbeda dengan pengulangan lisan tetapi
pengulangan respon klien terhadap sugesti dengan teknik posthypnotik (lihat
pembahasan posthypnotik). Dalam trance, kita bisa meminta klien mensugesti
dirinya sendiri berulang-ulang untuk hasil maksimal.
7. Pasti,
Kalimat sugesti harus berisi kepastian dan menimbulkan harapan nyata. Untuk
menciptakan kalimat pasti yang menimbaulkan harapan nyata sebaiknya hindari
penggunaan kata mungkin, seandainya, mudah-mudahan, semoga dll. Untuk itulah
perlu adanya afirmasi untuk membantu proses penyugestian ini.
Cara menegaskan afirmasi pun ini dapat aku gambarkan dalam
sebuah cerita:
Saat emosi memuncak,
marah melonjak, aku langsung mengambil air wudhu untuk bersuci. Setelah bersuci
aku shalat untuk menengkan diri. Zikir aku pasrahkan dan istiqomahkan kepada
Rabb-ku. Aku buang-buang jauh kemarahan itu sebab aku sedang mengahadapi zat
yang telah mengasihaniku tanpa pamrih. Aku mengulangi kenikmatan-kenikmatan
Allah yang sudah kunikmati. Aku ingin menikmatinya lebih lama lagi karena
menahan amarahku. Kini aku sudah menjadi manusia yang penyabar karena
penolongan Rabb-ku yang Maha Penyabar. Aku sedang menjadi orang yang suka
berkasih sayang sebab Allah adalah Zat Yang Maha Kasih Sayang.
Cara di atas adalah cara mengafirmasi pikiran kita. Afirmasi
adalah penegasan atau penguatan diri. Secara numbering, aturan sederhana
afirmasi tersebut dapat dijelaskan:
1. Repitisi
(pengulangan): Istiqomah dalam cerita di atas
2. Emosi
yang rileks: Setelah Wudhu, kemudian shalat, dan Zikir setelahnya
3. Keadaan
Rileks: Saat khusyu menyugesti
4. Hypnosis
diri: Yaitu membuat kekuatan baik dalam bentuk sugesti
Post a Comment for "Sugesti dan Hypnosis Diri"
Silakan berkomentar dengan bijak. Komentar Anda tidak segera muncul karena diatur moderasi komentar. Komentar Anda akan muncul setelah kami menyetujuinya. Komentar dengan mencantumkan link aktif, unsur sara, ataupun yang melanggar TOS kami tidak akan dipublikasikan. Terima kasih